TEMPO.CO, Jakarta - Indra Sjafri adalah pelatih lokal terakhir yang mampu mengharumkan nama tim sepak bola Indonesia di arena internasional, sejak mendiang Bertje Matulapelwa membawa tim Garuda menempati peringkat keempat Asian Games 1986.
Setahun sebelumnya, Bertje membawa tim Indonesia merebut medali emas pesta olahraga multicabang Asia Tenggara, SEA Games. Prestasi Om Bertje atau Pelatih Pendeta –demikian julukannya- berhasil disamai pelatih tim Indonesia asal Rusia, Anatoly Polosin, pada SEA Games 1991. Tapi, nama Indonesia paling tinggi di tingkat sepak bola Asia, dalam sejarah sepak bola Indonesia mutakhir, belum pernah bisa disamai lagi oleh pelatih tim Garuda generasi di bawahnya, lokal maupun asing.
Kini, meski dalam tataran Asia Tenggara, prestasi Indra Sjafri di Piala AFF U-22, Selasa, 26 Februari 2019, mengingatkan pada fenomena sukses pelatih lokal Indonesia seperti Om Bertje itu. Pasalnya sudah sangat lama, tim Indonesia tak berjaya lagi. Bahkan itu sudah terjadi sebelum Indra Sjafri membawa Timnas U-19 memenangi Piala AFF U-29 pada 2013.
Karena itu, kepada Antara, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan capaian yang diraih tim nasional Indonesia U-22 menjuarai Piala AFF U-22 membuat pola pengelolaan ala sang pelatih Indra Sjafri harus dicontoh.
"Ke depan pelatih harus diberi otoritas penuh seperti coach Indra Sjafri ini diberi kepercayaan penuh baik secara taktik maupun pemilihan pemain," kata Imam di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Selasa malam.
Pasalnya, menurut Imam, capaian Timnas U-22 tidak lepas dari pola pengelolaan tersebut. Indra dalam menakhodai Timnas U-22 bukan saja berperan sebagai pelatih, tetapi merangkap menjadi manajer. "Selain menjadi pelatih, juga sebagai manajer, itu harus dimulai," ujar Menpora.
Karena itu ia berharap prestasi Timnas U-22 di Kamboja bisa berjalan beriringan dengan perbaikan di tubuh badan sepak bola Indonesia, PSSI.
Pemain terbaik Liga 1 2018, Osvaldo Haay, turut menyumbang gol buat Timnas U-22 Indonesia saat mengalahkan Thailand 2-1.
"Tentunya saya sangat bangga mencetak gol di partai final. Tapi ini bukan karena saya, karena kerja keras dari teman-teman semua. Saya mengucap syukur kepada Tuhan, Indonesia bisa menjadi juara," kata Osvaldo Haay, pemain dari Persebaya itu, seperti dikutip dari situs Liga Indonesia.
Mengingat pencapaian Indra Sjafri bersama Timnas U-22 pada Piala AFF U-22 2019 ini, ia pantas disejajarkan dengan salah satu pelatih legendaris Indonesia, Bertje Matulapelwa.